Oprah

Pertama kali saya menonton Oprah Winfrey Show sekitar akhir tahun 1991, kala itu format acara Oprah sedikit berbeda dengan Oprah Show yang sekarang ditayangkan salah satu televisi swasta Indonesia.  Disekitar akhir tahun 1991 sampai awal tahun 1993, saya agak sering menonton televisi untuk mengisi waktu istirahat saya sehabis belajar atau pulang kuliah di Winnipeg, Canada.  Kala itu talk show di saluran TV ada banyak, termasuk Jenny Jones, Jerry Springer, Donahue, Geraldo, David Letterman dalam Tonight Show yang kemudian diteruskan oleh Jay Leno, dan talk show lain-lain.

Talk show yang hampir mirip dengan Oprah adalah Jeny Jones, Jerry Springer dan Donahue. Mereka semua menggunakan nama mereka sebagai judul shownya. Seingat saya Oprah memang berbeda dengan yang lainnya, perbedaan utama adalah Oprah host wanita kulit hitam, yang kala itu lebih gemuk dari sekarang.  Perbedaan yang mencolok adalah penonton Oprah di studio didominasi orang-orang berkulit putih.  Dilihat dari penampilan fisik, Oprah berbeda sekali dengan Jenny Jones misalnya. Jenny Jones lebih “good looking” dibandingkan Oprah. Tapi kemampuan Oprah mengelola talk show sungguh piawai.

Perjalanan hidup Oprah termasuk fenomenal. Bagaimana tidak, Oprah terlahir dari hubungan tidak menikah antara Vernon Winfrey dan Vernita Lee.  Vernon tidak mengetahui kalau hubungannya dengan Vernita membuahkan kelahiran Oprah. Vernon kemudian menikah dengan wanita lain.

Oprah mencapai suksesnya didukung oleh kecerdasan dan kehandalannya mengendalikan acara. Ia tampil natural apa adanya dan tidak berlebihan. Kekuatan Oprah terletak pada kemampuannya meposisikan diri sebagai teman curhat katimbang sebagai pewawancara.  Dia mampu memberikan empati kepada tamunya yang mempunyai pengalaman yang dramatis, sehingga penontonnya distudio maupun di layar kaca terbawa dalam suasana emosi yang mengharukan. Pada kesempatan lain Oprah bisa jadi teman bercanda sehingga nara sumber dan tamunya merasa nyaman bercerita mengalir apa adanya. Kehebatan Oprah lainya adalah antusiasmenya mendengarkan setiap cerita dari tamu-tamunya. Rasa keingin tauan Oprah diekspresikan dari gerak tubuh, tatapan mata dan kata-kata yang diucapkannya, sehingga tamu-tamunya sangat bersemangat untuk bercerita. Penampilan Oprah memperlihatkan bahwa ia sangat tertarik dan surprise terhadap cerita sekecil apapun dari tamunya. Dan kesan itu tidak dibuat-buat. Tidak pernah terlihat Oprah merasa bosan atau seolah-oleh sudah mengerti apa yang diceritakan tamunya. Oprah  juga tidak pernah terkesan menggurui kepada penonton apalagi terhadap tamunya.

Keberhasilan Oprah sebagai pemandu talk show tersohor menarik perhatian penulis Indonesia Amelita Lusia untuk menuliskannya dalam sebuah buku. Buku ini mengisahkan masa kecil Oprah yang penuh liku-liku yang cukup tragis. Kemiskinan menyebabkan ia harus berpisah dengan ibu kandungnya selama bertahun-tahun dan dia diasuh oleh neneknya. Ketika neneknya sudah tidak mampu lagi mengasuhnya ia harus tinggal bersama ibunya di apartemen sempit yang ditinggali bersama sepupu dan teman-teman ibunya. Di usia muda ia bahkan diperkosa oleh sepupunya, perkosaan yang dia rahasiakan selama 20 tahun lebih. 

Nasib baik dan kecerdasan yang kemudian menjadikan Oprah bekerja keras menapaki kesuksesannya. Sambil sekolah ia bekerja sebagai pembaca berita di stasiun radio. Dari kemampuannya membawakan berita radio itulah ia kemudian ditawari sebagai pemandu acara talk show di radio, dan sukses.

Salah satu faktor keberhasilan Oprah bertahan lama adalah pemilihan topik dan narasumber yang benar. Di Oprah, tamu yang hadir menjadi narasumber diharuskan berbicara jujur, tidak mendramatisir cerita. Banyak talkshow yang memilih topik kontroversial bahkan tidak jarang merekayasa narasumber untuk menciptakan talk show yang dramatis. Seperti diakui Oprah sendiri, ia nyaris terjebak mengarahkan acaranya dengan dramatisasi. Tetapi kemudian ia menetapkan kebijakan yang cukup berani dengan mensyaratkan kejujuran kepada narasumber tanpa dramatisasi. Kemudian terbukti bahwa kebijakan Oprah itu menjadikan ia dikagumi banyak orang.

Tentu saja kesuksesan Oprah didukung juga oleh sebuah tim yang hebat. Menyiapkan program talk show untuk tayang lima hari dalam seminggu tentulah bukan pekerjaan yang ringan. Selain kehandalan host, diperlukan sebuah team besar untuk mempersiapkan acara Oprah Show untuk menyiapkan topic, nara sumber dan peralatan pendukung. Meski Oprah hebat dalam memandu acara, tanpa team kreatif yang handal, mustahil Oprah Show bertahan lebih dari 20 tahun. Disini pula kecerdasan Oprah terbukti yang ikut memberikan masukan kepada team kreatif dalam menyiapkan topik-topik bahasan dalam acaranya.

Untuk mendukung produksi shownya, Oprah kemudian mendirikan production house Harpo Productions mengambil kebalikan nama Oprah (kebalikan harpo).  Untuk memperluas jangkauan,  acara talk show disebarkan ke jaringan televisi seluruh Amerika ditangani oleh sebuah perusahaan tersohor. King Production yang dipilih menjual paket Oprah keseluruh jaringan televisi Amerika bahkan menyebarkannya ke lebih dari 100 negara termasuk Indonesia. Kemampuan menyebar luaskan ke jaringan televisi bukanlah suatu pekerjaan mudah. Kehandalan Oprah sendiri menjadi semacam jaminan bagi peyebarluasan acara tersebut.

Buku yang ditulis Amelita Lusia ini tidak sepenuhnya bercerita tentang Oprah semata, tapi juga menjelaskan kondisi Talk Show di Indonesia saat ini dan sejarah perkembangan talk show di Amerika. Buku ini dibagi menjadi 4 bab. Bab 1 merupakan sekelumit perjalanan hidup Oprah dari seorang gadis miskin menjadi terkenal dan kaya raya. Bab 2 menceritakan kepiawaian Oprah memandu acara sehingga acaranya digemari banyak orang. Bab 3 menjelaskan sejarah perkembangan acara talk show di Amerika dan kompetitor Oprah. Dan bab 4 menilik kondisi talk show di Indonesia dan buku ini juga memberikan tips bagaimana menjadi host talk show yang sukses. Ada 20 tips dibahas dalam buku ini untuk memantapkan diri menjadi host kondang. 

Jadinya buku ini serba tanggung, judulnya besar-besar menulis Oprah, seolah-olah buku tentang biografi Oprah. Tapi isi buku ini tidak lengkap memuat biografi Oprah. Memang diceritakan sebagian masa kecil, masa remaja dan kesuksesan Oprah. Tapi banyak  bagian kehidupan Oprah yang tidak terungkap.

Mau dikatakan sebagai buku manajemen, buku ini belumlah bisa dikategorikan dalam buku manajemen. Karena hanya memuat sedikit aspek manejemen talk show.

Kondisi serba tanggung buku ini mungkin disebabkan karena penulis Amelita Lusia mendapatkan informasi dari data-data sekunder, dari buku-buku dan website tentang Oprah, serta sumber-sumber lainya. Boleh jadi Amelita Lusia memang tidak melakukan riset ke sumber-sumber data primer terutama dari Oprah sendiri. Sumber data primer yang lengkap tentu berada di Amerika ditempat Oprah sehari-hari berada. Untuk menutupi kekurangan itu buku ini mengutip beberapa sumber informasi apa adanya dari bahasa Inggeris. Banyak kutipan yang ditulis lengkap dalam bahasa Inggeris tanpa diterjemahkan atau tanpa penjelasan ringkas dalam bahasa Indonesia. Mungkin maksudnya supaya pembaca sendiri yang menangkap maksud kutipan itu agar  konteksnya tidak menyimpang. Karena itu bagi pembaca yang kemampuan bahasa Inggerisnya terbatas, penulisan kutipan dalam  bahasa Inggeris itu justru mungkin malah membingungkan.  Karena itu buku ini tidak cukup memuaskan bagi orang-orang yang haus akan informasi tentang Oprah. Padahal Oprah merupakan pribadi menarik yang fenomenal yang ingin diketahui banyak  orang.

Nama Buku : “OPRAH WINFREY” Rahasia Sukses Menaklukkan Panggung Talk Show”
Pengarang : Amelita Lusia
Penerbit: Gagas Media, Jakarta, Cetakan kedua, Juni 2006.
Tebal: xviii + 205 halaman

15 thoughts on “Oprah

  1. bang.. sedikit banyak saya memiliki masalah dan pertanyaan seperti teman – teman diatas, kebetulan saya juga sedang meneliti tentang motif masyarakat surabaya dalam menonton oprah winfrey, kalau boleh saya juga mau alamat e-mailnya mbak amelita, soalnya pengetahuan saya tentang oprah sedikit sekali

    terimakasih ..

    Like

  2. Oprah tidak hanya sosok spirit masyarakat Amerika, dia juga merupakan sebuah kisah nyata keberhasilan seorang entrepreneur yang meniti puncak kesuksesannya dari nol.

    Buat yang ingin mengetahui biografi oprah bisa di dapat di sini.

    Like

  3. Hai… Oprah Kapan Aku Bertemun Dengan Mu Tante Oprah Aku Punya Mimpi Besar Ketemu Dengan Kamu dan say Telah Mengirimnya Ke aLam Semesta Dan Saya YAKIN KITA akan Bertemu.
    Ada SeJUta Mimpi Buat Indonesia Yang Ingin Saya Sampaikan Ke Tante Oprah Saya Susah Banget Menemukan alamat email Untuk Tante
    Semoga ada Orang Yang Baik Mau Meneruskan Surat Saya. Terima Kasih

    RedOne RikcHo Bawotong
    North Sulawesi, Manado
    Indonesia

    Like

  4. yth, mba Amelita,

    saya saat ini sedang mendapat tugas mencari artikel tentang ” bagaimana manjadi moderator yang baik dan handal”….

    jika mba punya tips dan mungkin sedikit informasi tentang artikel yang saya cari …

    tolong balas ke email saya, ucink_cuink@yahoo.com

    terima kasih sebelum dan sesudahnya….

    Like

  5. bang…saya juga mau donk enailnya Mbak Amelita.
    saya juga butuh neh buat skripsi saya tentang talkshow. saya sudah cari buku ttg talk show tuh susah bgt.

    tengkyu ya….

    Like

  6. Trimakasih mas Putut Yulianto atas komentarnya, saya minta maaf tidak bisa membantu banyak. Saya cuma baca buku yang ditulis oleh Amelita Lusia itu dan tertarik bikin komentar ttg bukunya Amelita.

    Bidang saya bukan di talk-show. Kalau Mas Putut mau mendalami talkshow, mungkin bisa menghubungi Mbak Amelita Lusia (saya punya alamat emailnya), tapi tanpa seijin Mbak Amelita, saya tidak bisa kasi lewat umum. Kalau mas Putut mau kirim aja email ke saya di Japri, akan saya kasi emailnya Mbak Amelita Lusia.
    Semoga membantu.

    Like

  7. mas saya minta tlng minta definisi tentang talk show & sejarah awalnya talk show baik di Indonesia maupun di Amerika…plesae..
    soalnya saya butuh untuk skripsi saya..terima kasih

    Like

  8. ..saya juga senang nonton oprah show..tadinya saya tidak mengenal acara ini..setelah saya ikutin ternyata acara ini sangat membangun dan menjadi inspirasi saya untuk semangat dari tepurukan yg saya alami..tapie di benak saya ada terlintas untuk ingin bertemu oprah i need her to help me..coz i know her can help me but i dont no how i meet her or write the letter to her..banyak sekali masalah yg saya hadapi secara umur saya masih terbilang muda tapie dng semangat menonton acara oprah membuat saya yakin saya bisa keluar dari masalah ini….

    Like

Leave a comment