Pelaksanaan pesta Batak di Surabaya, selalu bikin saya tidak habis pikir. Bukan apa-apa, jorok dan kotor. Di pesta adat, bona taon, atau pernikahan adat batak yang dilaksanakan di gedung pertemuan, maka menjelang acara selesai, kondisi gedung selain ramai seperti pasar, tapi juga kotor seperti pasar. Puntung rokok, abu rokok, kulit kacang (kalau pake kacang), kulit lappet dan bahkan bungkus rokok, berserakan dilantai. Kejorokan itu ditambah lagi serpihan bekas makanan seperrti, nasi, dekke, serta tanggo-tanggo. Kejorokan menjadi lengkap dengan tumpahan kopi atau tumpahan teh ditambah tumpahan es putar atau es krim.
Kebanyakan pesta orang Batak selalu diakhiri dengan sampah yang berserakan. Dan nampaknya hal itu terulang dan terulang terus sampai sekarang. Di Surabaya, pesta adat, biasanya makan dilakukan dengan prasmanan, para hadirin mengambil sendiri makanan dari meja yang disediakan. Seringkali waktu mengambil makanan sampai berdesak-desakan, tidak mau antri. Padahal makanan banyak dan tidak kekurangan. Sewaktu mengambil makanan itulah, sering senggol-senggolan, dan makanan tercecer di lantai.
Ada beberapa gedung pertemuan yang sudah tidak mau menerima pelaksanaan pesta orang Batak, karena selain biasanya melewati waktu, juga karena kotor dan joroknya bukan main. Petugas pembersih gedung harus bekerja ekstra keras untuk membersihkan. Meski begitu rasanya orang Batak belum kapok juga, ya tetap dengan perilaku yang jorok. Apakah kejorokan itu sudah merupakan perilaku dan kebiasaaan orang Batak di Surabaya ?.
Saya pernah mengikuti pesta di Jakarta, sepertinya tidak terlalu jauh berbeda. Pesta Batak di Jakarta, tingkat kebersihannya sedikit baik. Hal itu mungkin karena di Jakarta, makanan tidak disajikan secara prasmanan, melainkan telah disiapkan di meja didepan para undangan. Jadi undangan tidak perlu antri, dan tidak perlu beranjak dari tempat duduk untuk mengambil makanan.
Lha, kalau terus-terusan jorok, apa harus menunggu, sampai semua gedung pertemuan menolak menerima pesta adat orang Batak. Secara logika kebiasaan jorok di pesta itu, juga cerminan dari perilaku jorok dalam kehidupan sehari-hari. Nah, kalau begitu gimana merubahnya ???
maaf saya kurang terima atas perkataan orang yg tidak suka dengan orang batak saya banga jadi orang batak karna memiliki khas tersendiri jadi bagi kalian yg nga suka jangan komen yg aneh aneh tentang batak urusin aja budaya kalian sendiri kaya budaya kalian udah beres aja sih
makasih
LikeLike
Ah orang batak emang mentalnya kampungan. Maklum mantan kanibal. Gak ada aturannya emang. Gak bisa merasa sunkan dan tidak tahu malu. Batak yang cewe jg keteknya bau banget!
LikeLike
memang Dang sude pesta data BaTak joRok, Molo di Gedung Nami ito….khususnya Gorga 1,2,3,4 & sahala Martua Bogor, Kebersihan tetap terjaga…..horas
LikeLike
He3x…tulisan diatas benar 100% karena saya sangat sering mengalaminya…
Yang paling saya herankan…halak Batak di Surabaya rata2 berpendidikan lho…tapi kok iso gitu pangalahonya ya…?
(melenceng saotik da…)…godang hiando pangulani huria di Surabaya karejona “rentenir”…prihatin bangat lho…naasingdo huroha Bible-na ate…?!
LikeLike
ah ndang songoni….
mungkin aja yang di surabaya pribadi orang2nya pada jorok. alai molo di jakarta, ga… ga percaya?? bereng ma di hermina dohot mulia raja. ias sude, ito.
horas..!!
LikeLike
Mungkin kita bisa saran sama MC pada setiap pesta supaya mengingatkan semuanya untuk “Buang sampah pada tempatnya”
He he diingatin sekali saja pasti tidak cukup, harus ber kali2, baru sadar… cape deh…
LikeLike
Harap maklum, …………halak hita mansai godang dope tingkat kesaradaran soal ke bersihan hurang dohot displin perutaruran masih minim. Cara pendekatan tu huson hurasa saling marpasi ingotan be ma tu familyta beee,
mauliate
horas
LikeLike
kalau dibilang sih bukan karena orang batak yang jorok, tapi memang orangnya, bsa dibilang jorok dan kotor itu datang nya dari pribadi masing2, jadi saya kurang setuju kalau orang batak itu di bilang jorok, thanks
LikeLike
hahaha….
ciri khas orang batak…
rupanya sekarang nambah lagi kebiasaan buruknya…[jam karet]
seperti yg pernah terjadi disini -di makassar- pernah ada pesta batak di sabotase oleh pengelola gedung karena lewat dari jam sewa nya, akhirnya lampu di matikan dan pesta pun usai..hehehehe…
eniwey…
salam kenal sian hami di makassar bah..
horas..
http://sihotang407.wordpress.com
LikeLike
Horas…
Salam kenal Lae…saya nirwan panggabean di Virginia…baru menemukan blog Lae ini…
Saya sangat bangga menjadi orang Batak…kalau membaca cerita seperti ini saya menjadi sedih…kenapa bangsaku Batak tidak mengikuti perkembangan cultural…semoga kedepan ada perubahan dankemajuan.
Terima kasih.
LikeLike
Ah… na so adong do haroa boru disi,
manang boru i gabe merasa hula-hula tong sude !
LikeLike
Horas…..
memang orang batak sangat jorok kalau adat pesta…tapi itu terjadi di kota-kota besar…kalau dikampung…saya rasa tidak terlalu jorok…malah sangat sedikit makanan yang terbuang, krn budaya makanan yang sangat dihargai, krn dikampung masih banyak yang kekurangan makanan, dan sebagian besar dibawa pulang kerumah, dan kalau ada yang terbuang diambil untuk makanan ternak (babi, ayam, itik, dll)
mauliate
LikeLike
sekalian jawab pertanyaan Manik
kalau di yogyg g begitu, undang kami dong klo ada pesta ..
sopogodang di surabaya kebetulan ada 3 milik hkbp
kapasitas 300 orang dan belum ada yang pakai ac
http://rapmengkel.wordpress.com
LikeLike
Sebenarnya sangat rancu utk mengatakan orang Batak itu Jorok..
karena tidak semua kali begitu 😀
Seperti pesta yg dilaksanakan di Jogja misalnya.
Yg anehnya, knp pestanya tidak dilaksanakan di Sopogodang aja?
apa karena jumlah undangan sangat banyak??
LikeLike