Komitmen untuk sustainable urban transport

Transport berkelanjutan, dengan enerji terbarukan

Seorang mahasiswa yang sedang mempersiapkan thesisnya menemui saya kemarin. Kami terlibat diskusi panjang lebar tentang transportasi perkotaan yang berkelanjutan. Si mahasiswa sedang menyusun sistem pengembangan transportasi perkotaan yang berkelanjutan. Nantinya ia akan mengembangkan suatu modeling pengambilan kebijakan di bidang sustainable transport (transportasi berkelanjutan).

Lingkup thesis mahasiswa jurusan teknik industri tentang transportasi perkotaan yang berkelanjutan bisa berkembang luas. Rupanya dia belum terlalu mantap tentang transportasi berkelanjutan, dan juga lingkup thesis yang mau dikaji.

You mau fokus ke masalah apa di thesisnya?” begitu saya memulai pembicaraan.

“Saya mau analisa aspek lingkungan dari transportasi berkelanjutan”.

Bagi saya, kata “lingkungan“, adalah suatu bidang yang sangat luas. Banyak hal yang bisa dikupas tentang aspek lingkungan dari transportasi perkotaan. Karena itu diskusi kami mencakup masalah tata ruang, kebijakan dan manajemen transportasi perkotaan, teknologi otomotif, bahan bakar kendaraan bermotor, dampak kesehatan akibat emisi kendaraan bermotor, monitoring transportasi berkelanjutan, pengembangan angkutan umum massal, political will dan banyak lagi.

Diskusi hampir 3 jam di kantor saya, mungkin membuat dia semakin bingung atau semakin mantap. Saya sulit mengetahui apakah saya sudah cukup membantu dia dalam penyelesaian thesisnya.

“Maaf, mudah-mudahan saya tidak membuat you menjadi tambah bingung”, kata saya.

“Oh, tidak apa-apa pak, saya nantinya akan buat model pengambilan kebijakan untuk pengembangan transportasi perkotaan yang berkelanjutan di Surabaya”.

“Kalau begitu, masukanlah semua point pembicaraan kita tadi menjadi variabel dari model yang you kembangkan”, saya menambahkan.

“Kalau bisa you elaborate komitmen sebagai suatu variabel penting dalam pemodelan itu nanti. Karena komitmen menjadi faktor yang sangat penting, apakah transportasi berkelanjutan akan dikembangkan di kota ini. Tanpa komitmen yang tinggi, sulit mewujudkan sustainable transpport di kota ini. Kadang harus berani mengambil langkah yang tidak populer untuk suatu sistem transportasi. Coba jadikan komitmen sebagai variabel yang terukur.”

“Mudah-mudahan  saya bisa merumuskannya dengan baik”, si mahasiswa mengakhiri diskusi kami.

Thesis tentang transportasi berkelanjutan, bisa membantu menyiapkan program transportasi yang baik. Akan lebih baik, kalau ada komitmen yang tinggi dari pengambil keputusan dan keputusan itu dilaksanakan secara konsisten.

Leave a comment