Hamu anakkon hu, tampuk ni pusu-pusu ki….


Saya tidak tau siapa pencipta dan yang mempopulerkan lagu itu. Sebelumnya, sudah beberapa kali saya mendengar lagu itu dinyanyikan oleh teman dan kerabat, tapi ketika itu, saya tidak tau lirik lagunya secara keseluruhan. Ketika ibu menyanyikan lagu itu, untuk beberapa saat saya terpaku, terdiam, tak mampu bereaksi.

Selamat jalan ito, tading maetek ma gellengmi


Kematian, kalau sudah tiba saatnya, kita tak kuasa menolaknya. Manusia hanya sebatas mempunyai keinginan, keputusan akhir ada pada Tuhan Pencipta. Itulah yang terjadi minggu lalu kepada salah satu ito kami, boru Silaban, di Surabaya. Saya menuliskan ini selain karena saya dan istri tak bisa hadir pada saat pemberangkatan almarhumah, tapi juga karena dua anak yang…