Siapa menteror siapa

Selama 2 pekan ini, headlines sejumlah media Indonesia diisi dengan berita terpidana mati pembom Bali. Sebagaimana diumumkan oleh Kejaksaan Agung, bahwa ketiga bomber Bali, Imam Samudra, Ali Gufron, dan Amrozi, rencananya akan dieksekusi pada awal Nopember 2008. Dalam pengumuman itu Kejaksaan Agung tidak mengumumkan tanggal pasti pengumuman hukuman mati. Menanggapi hal itu berbagai pihak dan media mempertanyakan pengumuman tanpa tanggal itu. Tanggapan paling “aneh” adalah dari keluarga Amrozi, yang menilai Kejaksaan Agung telah “menteror” keluarganya dengan beberapa kali menginformasikan rencana pelaksanaan eksekusi tanpa menyebut tanggal.

Seperti diberitakan Jawa Pos (24/10), Khozin, kakak kandung Amrozi, menuduh Kejaksaan Agung menteror mereka, karena terkesan memaksakan percepatan pelaksanaan eksekusi. Pernyataan keluarga Amrozi, ini membuat saya tidak habis pikir. Logika apa yang digunakan dengan menuduh
Kejaksaan Agung menteror mereka. Saya kira Kejaksaan Agung sudah punya rencana tanggal yang pasti untuk pelaksanaan eksekusi, hanya saja hal itu tidak diumumkan kepada media.Tanggal eksekusi hukuman mati, memang tidak pernah diumumkan secara terbuka.

Namun tuduhan keluarga Amrozi tentang teror terhadap mereka benar-benar sungguh aneh. Lupakah mereka bahwa perbuatan Amrozi telah mencabut sekian ratus nyawa orang tidak bersalah. Ratusan lagi keluarga yang menderita trauma karena teror dan perbuatan keji Amrozi cs. Anak kehilangan ayah, ada yang kehilangan suami, kehilangan istri, dan keluarga kehilangan anak karena ulah pembom Bali. Sekarang, malah keluarga Amrozi menuduh Kejakgung menteror mereka. Kalau Amrozi cs dihukum mati, itu adalah karena perbuatan kejinya membom orang lain. Tapi apa salah korban pemboman itu sehingga mereka harus mati terbakar.

Logika akal sehat nampaknya sudah tidak diperdulikan oleh keluarga Amrozi. Mereka tidak mau tau perasaan keluarga korban bom Bali. Keluarga korban bom Bali, tentu akan lebih sedih lagi mendengar pernyataan keluarga Amrozi itu. Sudah jelas Amrozi cs terbukti bersalah membom orang lain, keluarga korban bom Bali masih juga ditambah penderitaannya dengan pernyataan keluarga Amrozi. Amrozi cs benar-benar teroris, begitupun keluarganya ikut-ikutan menjadi teroris yang tidak berperikemanusiaan.

4 thoughts on “Siapa menteror siapa

  1. @sfurqon,
    Tibo sudah dihukum, Bush yahh tinggal waktunya saja..
    teroris ya tetap teroris, penjahat ya tetap penjahat

    penjahat tidak memandang agama, agama tidak ada yang jahat..

    mungkin saya yang jahat, mungkin dia yang jahat, atau mungkin anda yang jahat?? siapa yang tahu….

    kalau menanyakan siapa yang memulai???

    ga ada habis2nya dunkkk.., kalo semua membalas kejahatan dengan kejahatan.

    Yang pasti AMrozi dan dkk sudah berbuat kejahatan mengakibatkan ratusan orang tewas, dan pantas dihukum.

    SIAPA yang mulai???
    maaf kalau saya tersenyum dengan kalimat itu.

    Itu biasa saya ucapkan sewaktu masih kecil sewaktu berantem dengan kakak saya. (tersenyum dan pergi…)

    PEACE…^_^

    Like

  2. I am sorry to try to express my self in English after read your opinion above.

    Many people in Indonesia doesnt know the root of the problems according to the Bali bomb case. No one can be understood by expalining it piece by piece. Is there a journalist in Indonesia who try to describ it clearly, ojectively and as a hlistic as it self? No one.

    Poor Indonesia, Poor Amrozi. Good Bless You all.

    Like

  3. SIAPA YANG MEMULAI…????

    Tibo dkk membantai Ribuan orang di poso
    Bush dan antek2nya mebunuh puluhan ribu orang di timur tengah

    Bush dan Tibo tidak ada yang nyebut Teroris.

    Like

  4. malah mereka menuduh kalau eksekusi dilakukan karena tekanan negara asing

    ya elahhh salah ma salah aja ya, ga usah pake nyalahin yang lain… 🙂

    bt kunjungan pertama nihhhhh…

    salam kenal

    Like

Leave a comment