Lalu Lintas ke Bandara Kacau

Kompas, Jumat, 9 Mei 2008
Jakarta, Kompas – Akses utama ke Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Kamis (8/5), terganggu lagi karena banjir di Tol Sedyatmo Kilometer 26. Lalu lintas kacau-balau sehingga mengganggu jadwal penerbangan. Banjir di ruas Tol Sedyatmo kali ini merupakan yang ketiga kalinya dalam enam bulan terakhir, sebelumnya November 2007 dan Februari 2008. Seperti sebelumnya, banjir mengakibatkan arus lalu lintas menuju bandara dari arah Jakarta ke bandara dan sebaliknya macet total sehingga menimbulkan kekacauan.

Hal itu mulai terjadi sekitar pukul 03.30 saat parit di jalan tol jebol karena tak mampu mengatasi luapan air tambak di sisi tol. Praktis mulai pukul 05.00 jalan utama dari arah Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta terputus karena tergenang air setinggi 1,65 meter di sepanjang 600 meter. Jalur itu hanya bisa dilalui oleh truk tronton milik Tentara Nasional Indonesia dan Brimob.

PT Jasa Marga dan Kepala Cabang Utama PT Angkasa Pura II Hariyanto yang mengelola bandara menurunkan lebih dari 10 truk tronton. Kendaraan besar itu untuk mengangkut penumpang yang terjebak banjir untuk diantar ke bandara. Akan tetapi, kemacetan panjang tetap mengular di sekitar bandara.

Kawasan yang macet terjadi di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kota Tangerang. Begitu Jalan Tol Sedyatmo terputus, mobil ke bandara memilih lewat tol Jakarta-Tangerang, lalu keluar di Kebon Nanas menyusuri Jalan MH Thamrin-Jenderal Sudirman- bandara. Arus lalu lintas pada dua jalur alternatif di kota itu juga macet panjang.

Arus lalu lintas yang tiba-tiba sangat padat ini mengakibatkan sebagian jalan di Kota Tangerang mulai pagi sampai sore stagnan. Bahkan, arus lalu lintas sejak menjelang naik jalan layang Sudirman sampai perempatan Jalan Daan Mogot-Pembangunan 3 sepanjang sekitar 1 kilometer macet. Truk, bus, kendaraan pribadi, dan motor hanya bisa beringsut. Tol Tomang menuju bandara lewat Tangerang harus ditempuh selama dua hingga tiga jam, biasanya paling lama sekitar 1,5 jam.

Kekacauan terjadi di perempatan Jalan Sudirman dekat Kantor Pemerintah Kota Tangerang dan perempatan Jalan Sudirman dengan Jalan Daan Mogot. Para pengendara main serobot. Seluruh anggota polisi di Polres Metro Tangerang diterjunkan, tetapi arus lalu lintas tetap kusut.

Di Jakarta, menjelang tengah hari, mulai dari Slipi hingga Pluit, arus lalu lintas jalan tol maupun non-tol dalam kondisi macet. Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, macet total, termasuk jalur busway yang penuh sepeda motor. Arus dari bandara ke arah Jakarta pun macet. Akibatnya, penumpang bus Damri menumpuk di Stasiun Gambir untuk menunggu bus ke bandara.

Penerbangan tertunda

Kemacetan lalu lintas di luar area bandara mengakibatkan kekacauan jadwal penerbangan. Lebih dari 150 penerbangan tertunda karena awak pesawat dan penumpang terjebak di tengah kemacetan. Hariyanto, yang juga Kepala Bandara Soekarno-Hatta, kemarin petang menyatakan, penerbangan yang keberangkatannya tertunda lebih dari 30 menit sebanyak 100 penerbangan. Rinciannya, sebanyak 87 penerbangan domestik dan 13 penerbangan luar negeri. Rata-rata jadwal keberangkatannya terlambat satu hingga dua jam.

Sekalipun demikian, maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Lion Air, dan Indonesia AirAsia tak menghanguskan tiket penumpang yang terlambat. Penumpang dicarikan jadwal penerbangan lain. Manajer Komunikasi Lion Air Hasyim Al-Hasby mengatakan, rata-rata keterlambatan pesawat Lion Air dua jam.

”Kami menunda load factor pesawat sampai 70 persen, lalu langsung terbang. Penumpang yang terlambat akan dialihkan dengan penerbangan berikutnya,” ujarnya.

Manajer Komunikasi AirAsia Ryana Yahya Nasution mengatakan, keterlambatan pesawat AirAsia rata-rata satu jam. Sementara itu, pesawat Garuda Indonesia terlambat 10-20 menit. (TRI/RYO/WIN/PIN/NEL/CAL)

Sumbe: Kompas

Leave a comment