Turi-turian ni Tao Lobu Tala

Mangihuthon hata ni angka natua-tua di huta nami, adong do ninna turi-turian parjadi ni Tao Lobu Tala. Pertarungan hasaktion ni dua halak do umbaen na gabe adong Tao Lobu Tala, ninna turiturian i. Tao on bidangna tar hira-hira 30 hektar ma dohonon, ai so hea dope ra diukkur bidang ni tao i. Ianggo tao on, godang do didok halak goarna Tao Silaban, ala memang di huta Silaban do Tao Lobu Tala, ima diantara huta Lumban Silintong, Huta Sosor Niapoan, dohot Huta Godang.

Menurut legenda turi-turian, pada jaman dahulu ada dua orang sakti yang berseteru. Karena kesaktiannya, mereka adu tanding tidak secara langsung, melainkan melalui senjata yang dibuat. (saya tidak ingat lagi nama orang sakti itu). Orang sakti pertama melemparkan lumpang (losung) ke arah kampung orang sakti kedua, lalu orang sakti kedua melemparkan piring (pinggan) untuk membalas. Losung dan pinggan “dipahabang”, beradu di udara dan jatuh ketanah. Losung jatuh di daerah Silaban dan kemudian terbentuk lubang besar yang menjadi danau. Danau itu kemudian disebut Tao (danau) Lobu Tala. Ada juga yang menyebutnya Tao SilosungPinggan yang jatuh di daerah Lintong ni Huta juga membentuk lubang besar di tanah dan menjadi danau, dan disebutlah Tao (danau) Sipinggan.

Peseteruan kedua orang sakti itu sedemikian hebat, konon bila air dari Tao Lobu Tala digabung dengan air dari Tao Sipinggan ke dalam gelas atau botol, maka botol atau gelas akan pecah. Air dari kedua tao itu tidak mau bertemu. (saya belum pernah lihat faktanya). Begitulah legendanya turi-turian.

Konon ceritanya,  warna airnya bisa berubah.  Soal warna air, memang saya pernah lihat ada perubahan. Tapi ada penjelasan yang logis untuk perubahan warna itu. Perubahan warna terjadi, karena di dasar tao terdapat ganggang dan lumut, yang pada suatu saat dapat berubah warnanya.

Fakta lainnya adalah bahwa sepanjang pengetahuan saya, Tao Lobu Tala tidak pernah kering, meski tidak ada sungai yang mengalir kesana. Jadi airnya murni berasal dari mata air ditambah dengan air hujan. Walau begitu, beberapa tahun terakhir, permukaan air agak menyusut dibanding belasan tahun lalu. Ini mungkin disebabkan perubahan vegetasi daerah tangkapan air (catchment area) dari Tao Silaban. Tadinya banyak pohon yang menangkap air, sekarang pohonnya sudah berkurang.

Kalau sudah begini, dikhawatirkan lambat laun tao ini bisa mengering, padahal Tao Lobu Tala, adalah sumber air bagi parngolu-ngolu, kehidupan sehari-hari warga disekitarnya. Air tao digunakan sebagai air minum, mencuci dan mandi. Bahkan, kerbaupun sering mandi di tao. Karena itu, sudah perlu diatur penggunaan tao, agar dapat lestari dan bertahan untuk anak cucu.

Tao Lobu Tala, dapat ditempuh dari Lintong Ni Huta menuju ke arah Dolok Sanggul. Setelah melewati “Sirpang Tolu” dan Sipontas, maka ada jalan ke sebelah kanan. Sekitar satu kilometer dari pertigaan ini (masyarakat setempat menyebut “Sirpang Tao”), terdapat Tao Lobu Tala.

3 thoughts on “Turi-turian ni Tao Lobu Tala

  1. saya suka baca legenda tao silaban karna saya juga orang lintong,tapi tao sipinggan kok gak diceritain? saya akan tuggu lagi kabar dari bonapasogit kita???horas……horas..

    Like

  2. Itulah masalahnya lae, kita lebih tau turi-turian Sangkuriang dari pada yang dikampung sendiri. Padahal di hutanta godang angka turi-turian dohot potensi alam, molo di olah jala di “packaging” gabe potensi wisata na hebat do sabotulna.

    Mudah-mudahan ma Pemkab Humbang Hasundutuan boi manguba potensi Tao Lobu Tala gabe “mesin uang” di bona ni pasogit. Rap mamereng ma hita.

    Like

  3. Hal seperti ini banyak ditemukan di tanah batak, tapi kurang dipopulerkan. Lokasi ini potensial menjadi objek wisata didkung dengan ceriteranya. Di Pulau jawa hal seperti ini pasti akan menjadi objek wisata. Kita (orang batak umumnya) lebih paham cerita Tangkuban Perahu ketimbang Tao Lobu Tala.
    Horas Lae, semoga semakin bermanfaat misi blog ini.

    Like

Leave a comment