Indonesia dan Malaysia adalah dua negara penghasil minyak sawit terbesar dunia . (I am wandering which one is the largest). Kedua negara menguasai pasar crude palm oil (CPO). Dengan menurunnya harga minyak bumi di pasaran internasional, perhatian pada minyak sawit sebagai raw material untuk biofuel, sempat agak menurun. Masalah biofuel dari minyak sawit punya cerita sendiri. Yang menarik untuk dicermati adalah limbah dari proses pengolahan biji sawit menjadi minyak sawit.
Di Kuala Trengganu, Malaysia, dimana terdapat pabrik pengolahan minyak sawit yang cukup besar, limbah sawit belum diolah secara baik. Limbah sawit terdiri dari kulit serat luar, kulit biji (yang keras), dan sisa (ampas) biji, serta bahan pendukung seperti air yang bercampur dengan limbah tersebut. Limbah sawit di Kuala Trengganu, masih dibiarkan menumpuk ditempat terbuka. Pengolahan limbah biji memang dilakukan tetapi belum cukup baik. Sehingga secara keseluruhan limbah sawit di Kuala Trengganu mencemari alam sekitar (lingkungan).
Persoalan limbah sawit di Kuala Trengganu, dipresentasikan oleh Rosmah Mohammad Yusof, Kepala Perwakilan Departemen Alam Sekitar (Department of Environment ) Malaysia, cabang Kemaman, Kuala Trengganu Malaysia. Ms. Rosmah menyampaikan presentasinya pada sebuah seminar di Kitakyushu, Jepang, 18 Februari 2009. Malaysia ternyata juga belum menangani persoalan limbah sawit secara serius.
Sesungguhnya limbah sawit masih bisa dimanfaatkan. Akan tetapi secara historis, pabrik pengolahan sawit tidak terintegrasi dengan unit pengolahan limbahnya. Selama in, yang diperhatikan hanya produk pengolahan sawit yang menjadi CPO saja. Sementara limbah, dianggap bukan persoalan yang perlu dikelola. Ketika tuntutan kelestarian lingkungan semakin tinggi, pabrik pengolahan sawit beranggapan bahwa pengolahan limbah sawit adalah additional cost yang menjadi “beban”.
Bagaimana dengan Indonesia ?. Apakah pengolahan limbah sawit di Indonesia lebih baik dari Malaysia?, atau malah lebih buruk. Saya tidak punya informasi yang cukup untuk mengulas limbah sawit di Indonesia. Sebagai dua negara penghasil minyak sawit terbesar dunia, Indonesia dan Malaysia mestinya membuktikan, mampu mengelola limbah sawit dengan benar.
saya yance dari bengkulu, saya berminat untuk bergabung dalam pengolahan limbah sawit. ada yang bsa bantu? hub no 085366405053
LikeLike
pak, tolong di kirimkan ke alamt email saya kandungan unsur hara yg trdpt pada solid (limbah cair sawit). Kalau bisa disertakan jg manfaat & kegunaannya.
Trima Kasih pak.
-Michael-
LikeLike
pengolahan limbah sawit keren juga kalo di angkat ke TA nih…
thanks pak…
LikeLike
saya dato daniel saya ingin membali minyak sawet yang agak banyak utk saya hantar ke..pakistan.berapa beribu tan pun bole..saya beli kalau ada bole la kita bertamu untuk selanjut nya …di talian 0192128039
LikeLike
Setahuku limbah cangkang bisa dipakai untuk bahan bakar pembangkit listrik, sedangkan limbah berupa tandang kosong bisa diabukan menjadi pupuk organik atau langsung dibuang di perkebunan menjadi pupuk alami (menunggu dekompoisisi). Untuk mendalami pengolahan minyak kelapa sawit kunjungi blog kami:
http://lemakminyak.blogspot.com/2009/05/pengolahan-minyak-kelapa-sawit.html
LikeLike
limbah sawt di Indonesia kayaknya sudah bisa terkelola dengan baik… seperti limbah cangkangnya sudah bisa dijadikan bahan bakr untuk pabrik lain…limbah janjangan bisa dibakar untuk pupuk…limbah lumpurnya juga bisa dijadikan pupuk ke kebun sawit kembali..mungkin spt ini bisa dilakukan juga di negara pengolah sawit lain
LikeLike