Kitakyushu Initiative Network

Kota Kitakyushu yang sedang berupaya mempromosikan diri menjadi kota berwawasan lingkungan kelas dunia, kembali menjadi tuan rumah pertemuan Kitakyushu Initiative Network (KIN) pada 2007. Kota ini memang sudah mencanangkan diri menjadi kota panutan dunia dalam hal pelestarian lingkungan. Atas sumbangsih dan komitmen yang tinggi dari kota ini, maka jaringan kerjasama antar kota itu kemudian diberi nama Kitakyushu Initiative Network (KIN).

Kitakyushu Initiative Network (KIN) adalah suatu jaringan kerjasama internasional yang mendedikasikan upayanya untuk meningkatkan pelestarian lingkungan hidup perkotaan.  Jaringan ini diprakarsai oleh kota Kitakyushu dan didukung oleh sejumlah lembaga internasional seperti UN ESCAP (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific) dan IGES (Institute for Global Environmental Strategies). Pada saat ini kota-kota yang menjalin kerjasama dalam jaringan ini sudah mencapai 60 kota lebih. Kegiatannya juga sudah sangat beragam. Beberapa thematic seminar dilaksanakan diberbagai kota dengan memilih topik-topik yang menjadi isu kota-kota di Asia. Selain melaksanakan thematic seminar, jaringan ini juga mengadakan workshop dan memberikan bantuan berupa pilot project diberbagai kota. Dibawah kerangka kerjasama KIN, Surabaya telah mendapatkan manfaat yang sangat banyak dari kerjasama tersebut. 

Pada bulan Juni 2007 ini, KIN mengadakan pertemuan penting yang disebut dengan Fourth Meeting. Dalam pertemuan ini kota-kota anggotanya diundang untuk bertemu di Kitakyushu membicarakan kelanjutan kerjasama. Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, hadir di Kitakyushu pada pertemuan yang dilaksanakan tgl 25 dan 26 Juni ini.  Sebagai kota yang sudah memanfaatkan keberadaan network ini, Walikota Surabaya mempresentasikan kegiatan yang selama ini sudah dilakukan antara Surabaya dengan KIN. Saya sudah menyiapkan bahan presentasi dengan judul “Community development towards a sustainable city”. Paparan ini memfokuskan pada kegiatan yang dilakukan masyarakat dengan bantuan dari tenaga ahli dari Kitakyushu untuk melakukan pengelolan sampah di tingkat masyarakat.

Pada kesempatan itu kota Surabaya bersama kota Nonthaburi di Thailand dianugerahi penghargaan internasional oleh Kitakyushu Initiative Network sebagai kota-kota yang dinilai berhasil meningkatkan upaya pengelolaan lingkungan khususnya dalam bidang pengelolaan sampah. Walikota Bambang Dwi Hartono menerima penghargaan tersebut dari Direktur UN ESACP Mr. Rae Kwon Chung dan Direktur IGES Profesor Hironori Hamanaka. Penghargaan ini merupakan pengakuan internasional terhadap upaya peengelolaan sampah ditingkat masyarakat. Diantara hampir 60 kota anggota KIN, hanya 2 kota yaitu Surabaya dan Nonthaburi yang mendapatkan penghargaan. Satu lagi penghargaan internasional berhasil diperoleh Surabaya.
 
Walikota Surabaya, menandatangani suatu pernyataan (committment) berisi program untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Komitmen itu sudah merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) kota Surabaya yang sudah dituangkan dalam peraturan daerah. Surabaya bersama kota-kota lainnya di Asia berusaha meningkatkan kerjasama dalam meningkatkan kualitas lingkungan. Kerjasama ini patut ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan nyata sebagaimana diharapkan Walikota Surabaya dalam pertemuan itu.  Untuk itu Surabaya dan Kitakyushu akan bersama-sama melaksanakan program perbaikan kualitas air limbah perkotaan khususnya disekitar Kalimas. Pengalaman Kitakyushu dalam revitasilasi Sungai Murasaki akan diadopsi dan diadaptasi ke Surabaya. Agustus 2007 yang akan datang, sejumlah tenaga ahli dari Kitakyushu akan datang ke Surabaya untuk melakukan penelitian di bidang kualitas air.

Leave a comment