Mengenaskan, 54 manusia kontainer mati lemas

Sungguh mengenaskan nasib calon imigran Myanmar, 54 orang mati lemas dalam kontainer yang rencananya membawa mereka ke Thailand. Korban trafficking itu seluruhnya 121 orang yang diselundupkan dalam kontainer 20 feet. Mereka rencananya akan diselundupkan ke Phuket, kawasan wisata Thailand, dan dijanjikan akan mendapatkan pekerjaan.

Para korban trafficking tersebut diangkut dalam kontainer dengan truk menuju Thailand. Mereka mulai lemas setelah hampir dua jam perjalanan. Kontainer yang memuat imigran itu biasanya digunakan untuk mengangkut seafood, karen itu kontainer dilengkapi dengan pendingin udara (AC). Tetapi AC tidak dihidupkan oleh pengemudi truk, dan para korban menjadi lemas dalam kontainer tertutup.

Selang 30 menit perjalanan, salah seorang korban dalam kontainer menelepon pengemudi truk dengan HPnya, supaya AC dihidupkan, lalu si supir menghidupkannya, tetapi sekitar setengah jam kemudian AC dimatikan. Sekitar 30 menit setelah AC dimatikan, korban yang didalam kontainer kembali menelepon supir truk, ternyata telepon genggam si supir sudah dimatikan. Saat itulah para korban berteriak teriak sambil memukuli kontainer. Setelah hampir setengah jam berteriak-teriak, barulah supir truk menghentikan kendaraannya. Ketika supir truk membuka kontainer, ternyata sebagian orang dalam kontainer sudah mati lemas. Si supir kemudian melarikan diri.

Tragedi mati lemas dalam kontainer di Myanmar bukanlah yang pertama kali, pada masa lalu hal itu juga pernah terjadi ketika sejumlah orang berusaha masuk ke Amerika secara ilegal. Mereka nekat dan rela mempertaruhkan nyawa, demi harapan untuk memperbaiki tingkat kehidupan. Sungguh perjuangan hidup yang sangat luar biasa. Namun dibalik perjuangan hidup orang yang kesusahan itu, ada orang yang memanfaatkannya demi keuntungan pribadi. Memasukkan manusia kedalam kontainer, sungguh perbuatan yang tidak manusiawi dan sangat kejam.

Itulah ironi kehidupan, orang susah ditipu dan disengsarakan oleh orang lain. Orang yang kesulitan seringkali bukannya ditolong, tapi malah dijerumuskan, bahkan di bunuh. Dimana hati nurani orang-orang itu. Tragedy manusia kontainer Myanmar mengingatkan kejamnya hidup, dan kejamnya manusia terhadap sesama.

Sumber: My Way (AP)

Leave a comment