"Manajemen Hijau" Diterapkan

Perlu Reorientasi Kepemilikan Saham

Kompas, Rabu, 5 November 2008

Jakarta, Kompas – Manajemen pengelolaan bisnis yang mencoba ramah lingkungan di tengah pencarian keuntungan bisa diterapkan. Caranya, harus ada dukungan keseriusan manajemen puncak dan mengubah orientasi perusahaan kepada pemangku kepentingan. Demikian salah satu kesimpulan yang muncul dalam seminar ”Manajemen Hijau dan Daya Saing Perusahaan: Trade off atau Peluang?” yang diselenggarakan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat-Universitas Indonesia bekerja sama dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) pada Indonesia Japan Expo 2008 di Jakarta, Selasa (4/11).

Sejumlah pembicara dari Indonesia dan Jepang tampil, termasuk pembicara kunci Menperdag Mari Elka Pangestu dan anggota Dewan Penasihat Presiden untuk Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Emil Salim.

”Model perusahaan modern di masa mendatang adalah ramah lingkungan. Kalau tidak, akan ditinggalkan konsumen,” kata mantan wartawan senior, Prof Tadahiro Mitsuhashi, dari Chiba University of Commerce. Ia menyatakan perlu perubahan mendasar dalam orientasi bisnis, di antaranya mengubah orientasi kepemilikan saham menjadi kepentingan pemangku kepentingan.

Perusahaan Seiko Epson, produsen arloji dan printer, melakukan efisiensi dan penghematan demi lingkungan secara sadar. General Manajer Seiko Epson Corporation Norihisa Tanaka mengatakan, visi 2050-nya: produk irit energi, ukuran lebih kecil untuk kurangi pemakaian bahan dan kurangi limbah produksi. Tujuan akhirnya, penurunan emisi karbon dioksida, pembentuk gas rumah kaca.

Di Indonesia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan berbagai efisiensi, misalnya, mengurangi penggunaan forklift, hingga penyesuaian alat berongkos miliaran rupiah. Demikian dikatakan Senior General Manager PT TMMIN I Made Dana Tangkas.

Hasil survei yang dipaparkan Manajer Nikko Asset Management Akitsugu Era menunjukkan, bisnis yang selaras dengan lingkungan memberi keuntungan berkelanjutan.

Mari Pangestu akui, manajemen ramah lingkungan jadi tuntutan global, ”Indonesia sudah kena berbagai persyaratan yang harus dipenuhi.” Menilik kerja sama 50 tahun dengan Jepang, Emil kepada wakil Jepang mengatakan, ”Ajarkan pembangunan yang belum kami kuasai, termasuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.” (GSA)

Sumber : Kompas

One thought on “"Manajemen Hijau" Diterapkan

  1. Saya sgt setuju dgn isi artikel diatas

    Sdh saatnya kita memikirkan lingkungan yg sdh memberi kita byk sekali nikmat ini

    Jgn sampai anak cucu kita tdk dpt menikmati lingkungan yg hijau

    Like

Leave a comment